Mengapa Sayyid Hussain al-Musawi Keluar dari Syi'ah ?
0
komentar
Sayyid Hussain
al-Musawi bukanlah satu nama yang asing di kalangan kaum/agama Syi'ah. Beliau
adalah seorang ulama besar Syi'ah yang lahir di Karbala dan belajar di
"Hauzah" sehingga memperolehi gelaran mujtahid daripada Sayyid
Muhammad Hussain Ali Kasyif al-Ghitha'. Selain itu, beliau juga memiliki
kedudukan yang istimewa di sisi ayatollah Khomeini (tokoh besar imam Syi'ah).
Setelah melalui pengembaraan
spiritual yang cukup panjang, akhirnya beliau mendapat hidayah dari Allah.
Beliau menemui begitu banyak sekali kesesatan dan penyimpangan di dalam ajaran
Syi'ah yang selama ini beliau anuti. Beliau pun mengambil keputusan untuk
keluar dari Syi'ah, beliau kembali ke jalan yang benar iaitu jalan Ahlus Sunnah
wal-Jama'ah, dan kemudian beliau menulis buku ini demi membongkar segala
kedustaan puak-puak dan imam-imam Syi'ah.
Buku ini adalah sebuah ungkapan
jujur dari seorang bekas tokoh besar Syi'ah yang masih memiliki nama yang gah
di tengah-tengah tokoh Syi'ah lainnya yang hidup mewah bergelumang dengan harta
dan wanita sesuka hati dengan berdalihkan alasan agama secara batil.
Kemunculan buku ini ibarat
halilintar yang merobohkan tembok pembohongan kaum Syi'ah selama ini. Dengannya
kelompok Syi'ah diserang keporak-perandaan dan kacau bilau. Para imam-imam
Syi'ah kebingungan untuk menyangkal!
Di antara kesesatan Syiah yang
diungkap Sayyid Husain Al-Musawi adalah berkaitan dengan ajaran dan praktik
nikah mut’ah (kahwin/nikah kontrak: atau sebenarnya adalah zina) yang dilakukan
bukan saja oleh orang-orang Syiah kebanyakan, tetapi juga oleh tokoh-tokoh
besar Syiah. Sayyid Hussain, kerana bukunya inilah kemudian mendapatkan ancaman
bunuh dari kalangan Syiah. Sebelumnya, dia telah difatwa sesat dan menyesatkan
bahkan murtad oleh Husain Bahrululum pada 20 Shafar 1421H di sarang Syiah
terbesar, Najaf.
Memang, tokoh-tokoh Syiah yang
berusaha meluruskan ajaran Syiah nyaris semua berakhir tragis. Sayyid Abul
Hasan Al-Asfahani, Sayyid Musa Al-Musawi, Sayyid Ahmad Al-Kasrawi adalah
pembesar-pembesar Syiah yang akhirnya dibunuh kerana berusaha meluruskan ajaran
Syiah.
Berikut adalah
kesaksian Sayyid Husain Al-Musawi tentang mut’ah yang dilakukan oleh pemimpin
tertinggi Syiah sekaligus Pemimpin Revolusi Iran, Imam Ayatullah Khomeini,
seperti yang ditulis Sayyid Husain dalam buku tersebut. Berkaitan dengan nikah
mut’ah, Sayyid Husain menulis tentang beberapa kisah dari pembesar Syiah
lainnya.
Menimbang Ajaran Syi’ah
Menurut Syi’ah, Ali adalah penerima wasiat sebagai khalifah sepeninggal Nabi. Namun, beliau membaiat Abu Bakar ash-Shiddiq?! Apakah keberanian Ali terhenti setelah wafat Nabi sehingga tidak berani menuntut haknya?!
Menurut Syi’ah, Abu Bakar, Umar, Utsman dan sebagian sahabat lainnya adalah kafir. Bila mereka kafir, mengapa Nabi menjalin ikatan keluarga dengan mereka lewat pernikahan?
Syi’ah memiliki Mushaf Fathimah yang di dalamnya tidak ada satu ayat pun dari al-Quran. Sesungguhnya ia adalah dikte dari Nabi dan tulisan tangan Ali. Jika kitab itu berasal dari dikte Nabi dan tulisan Ali, lalu mengapa dia menyembunyikannya dari umat?! Padahal Allah memerintahkan Nabi agar menyampaikan segala yang diturunkan-Nya kepadanya.
Syi’ah tidak melaksanakan shalat Jumat yang diperintahkan dalam al-Quran, mengapa? Dan seratusan pertanyaan kritis lainnya yang bisa dibaca dalam buku ini. Dilengkapi dengan referensi yang akurat langsung dari kitab-kitab induk Syi’ah, semakin menambah bobot buku
Harga Rp 45.000
Menurut Syi’ah, Ali adalah penerima wasiat sebagai khalifah sepeninggal Nabi. Namun, beliau membaiat Abu Bakar ash-Shiddiq?! Apakah keberanian Ali terhenti setelah wafat Nabi sehingga tidak berani menuntut haknya?!
Menurut Syi’ah, Abu Bakar, Umar, Utsman dan sebagian sahabat lainnya adalah kafir. Bila mereka kafir, mengapa Nabi menjalin ikatan keluarga dengan mereka lewat pernikahan?
Syi’ah memiliki Mushaf Fathimah yang di dalamnya tidak ada satu ayat pun dari al-Quran. Sesungguhnya ia adalah dikte dari Nabi dan tulisan tangan Ali. Jika kitab itu berasal dari dikte Nabi dan tulisan Ali, lalu mengapa dia menyembunyikannya dari umat?! Padahal Allah memerintahkan Nabi agar menyampaikan segala yang diturunkan-Nya kepadanya.
Syi’ah tidak melaksanakan shalat Jumat yang diperintahkan dalam al-Quran, mengapa? Dan seratusan pertanyaan kritis lainnya yang bisa dibaca dalam buku ini. Dilengkapi dengan referensi yang akurat langsung dari kitab-kitab induk Syi’ah, semakin menambah bobot buku
Harga Rp 45.000
TERIMA KASIH ATAS KUNJUNGAN SAUDARA
Judul: Mengapa Sayyid Hussain al-Musawi Keluar dari Syi'ah ?
Ditulis oleh ARPAN NEWS
Rating Blog 5 dari 5
Semoga artikel ini bermanfaat bagi saudara. Jika ingin mengutip, baik itu sebagian atau keseluruhan dari isi artikel ini harap menyertakan link dofollow ke https://arpannews.blogspot.com/2013/09/mengapa-sayyid-hussain-al-musawi-keluar.html. Terima kasih sudah singgah membaca artikel ini.Ditulis oleh ARPAN NEWS
Rating Blog 5 dari 5
0 komentar:
Posting Komentar
Silahkan kalau ada yang mau memberi masukan,komentar yang sopan kami hargai