Produk Terlaris

Perdebatanku dengan anggota NII

Posted by ARPAN NEWS 0 komentar

Masalah  NII pada penghujung akhir tahun 2012 sempat kembali mencuat setelah sempat vakum dalam artian  sepi dari media. Sebenarnya masala NII ini sudah lama. Saya sendiri dengar masalah ini tahun 1999 sejak B.J Habibie meresmikan  pesantren Al-Zaitun tanggal 27 Agustus jadi jauh sebelum permasalahan yang sekarang muncul. Kebanyakan  orang menganggap NII sebuah organisasi padahal orang NII sendiri yang bilang kepada saya bahwa kami bukan sebuah organisasi tapi kami adalah sebuah  jamaah yang punya manhaz, punya keyakinan tentang berdirinya Negara Islam Indonesia.

Saya mengenal NII lebih jauh ketika ada seorang pemuda yang mengajak berkenalan di salah satu Mall didaerah Lebak Bulus Jakarta singkat cerita lama-lama ia sering mengajak saya untuk mengikuti kajiannya. Dari ikut kajiannyalah kemudian saya jadi tau siapa NII yang sesungguhnya.

Di pagi yang cerah tepatnya di hari ahad awal bulan Juli 2006 seorang mahasiswa datang ke tempat kontrakkanku dan mengajak saya untuk  ikut ke tempat pengajiannya di daerah pisangan ciputat, singkat cerita kami pun pergi dengan mengendarai motor masing-masing. Dan sesampainya di depan halaman rumahnya saya lihat sudah ada orang dirumah dia, kemuidan setelah memarkir motor saya dipersilahkan untuk masuk. Ketika sudah berada didepan pintu  saya salam .

Salah seorang Mahasiswa yang membawa saya sudah  tidak ada, dalam  pikiran saya ko saya di tinggal Kemana orang tadi?. Ya karena sudah terlanjur di dalam  rumah  saya jadi ga enak kalau misalnya keluar lagi. Dan memang pada saat itu kajiannya sedang berlangsung yang dibahas masalah kalimat Thoyyibah” yaitu masalah syahadat kaitannya dengan imamah  jama’ah..

Beliau juga membahas tentang Rubbubiyah Pertama mereka mengumpamakan Tauhid Rububiyah dgn akar kayu Mulkiyyah adalah batang kayu Uluhiyyah adalah buahnya. Selain itu mereka juga menafsirkan Rububiyah dgn undang-undang Mulkiyyah adalah  negara dan Uluhiyah adala ummatnya.

Tafsiran semacam itu sungguh sangat menyesatkan krn telah merendahkan menghina Allah dan telah menyamakan Allah dgn makhIuk-Nya.

Keyakinan mereka itu tidak sesuai dgn surat An-Naas yg menegaskan bahwa Allah itu Robbin Naas sekaligus sebagai Malikin Naas Ilahin Naas .

Kedua mereka juga meyakini kerasulan dan kenabian itu tidak akan berakhir selama masih ada orang yg menyampaikan da’wah Islam kepada manusia. Kesimpulan mereka bahwa tiap orang yg menyampaikan da’wah Islam pada hakikatnya adala Rasul Allah.

Ketiga menciptakan ajaran dan keyakinan tentang adanya otoritas nubuwwah pada diri dan kelompok mereka dalam menerima memahami dan menjelaskan serta melaksanakan maupun dalammemperjuangkan AI-Qur’an dan Sunnah Rasul SAW hingga tegaknya syari’ah dan kekhalifahan di muka bumi. Kalau saya lihat kemuidan ketika saya pikir-pikir mereka ini  menetapkan doktrin tentang Al-Qur’an dan As-Sunnah secara serampangan serta sangat   menyesatkan kenapa demikian karena ayat-ayat muhkamat yang jelas pun mereka bisa tafsirkan seenaknya saja contohnya pada suroh Al-Fiil
óOs9r& ts? y#øx. Ÿ@yèsù y7/u É=»ptõ¾r'Î/ È@Ïÿø9$# ÇÊÈ   óOs9r& ö@yèøgs ö/èfyøŠx. Îû 9@Î=ôÒs? ÇËÈ   Ÿ@yör&ur öNÍköŽn=tã #·ŽösÛ Ÿ@Î/$t/r& ÇÌÈ   NÎgÏBös? ;ou$yÚÏt¿2 `ÏiB 9@ŠÅdÚÅ ÇÍÈ   öNßgn=yèpgmú 7#óÁyèx. ¥Aqà2ù'¨B ÇÎÈ
1. Apakah kamu tidak memperhatikan bagaimana Tuhanmu telah bertindak terhadap tentara bergajah[1601]?
2. Bukankah Dia telah menjadikan tipu daya mereka (untuk menghancurkan Ka'bah) itu sia-sia?
3. dan Dia mengirimkan kapada mereka burung yang berbondong-bondong,
4. yang melempari mereka dengan batu (berasal) dari tanah yang terbakar,
5. lalu Dia menjadikan mereka seperti daun-daun yang dimakan (ulat).

[1601] Yang dimaksud dengan tentara bergajah ialah tentara yang dipimpin oleh Abrahah Gubernur Yaman yang hendak menghancurkan Ka'bah. sebelum masuk ke kota Mekah tentara tersebut diserang burung-burung yang melemparinya dengan batu-batu kecil sehingga mereka musnah.

Pada aya 4 mereka ( NII) menapsirkan bahwa yang dimaksud dengan batu adalah sebuah konsep (syuhuf) yang di bawa oleh malaikat dan itu juga yang kemudian akan menjadi Kitab Al-Qur’an sebuah konsep itulah yang telah mampu melenyapkan para tentara Abrahah.

Dialog Saya dengan anggota NII

Saya (S) : Pertama saya mau tanya, kenapa harus ada kata Indonesia?
NII (N) : Karena Indonesia dimerdekakan dengan tenaga muslim sebagai mayoritas pejuangnya.

S : Terus bagaimana dengan non-muslim yang juga berjasa dalam kemerdekaan dan kemudian menjadi WNI lalu punya keturunan yang juga menjadi WNI?

N : Mereka harus ikut menjalankan syariat Islam atau jika menolak mereka harus pindah

S : Oh… mereka bisa dengan seenaknya diusir gitu?

N : Ya. Tahu ga A’, sejak dulu Islam tu dikhianati dan dikebiri oleh pemerintah. Dulu Piagam Jakarta pernah ada usulan untuk menjalankan syariat Islam bagi pemeluknya tapi tidak disetujui, namanya pengebirian dan pengkhianatan kan?

S aya: Kalau kita baca literatur sejarah  bagaimana ketika Rasulullah berhasil menguasai madianah , orang-orang Yahudi dan  Nasrani boleh hidup berdampingan artinya mereka tidak di usir dari Madinah, perlu diketahui kalaupun itu terjadi pengusiran disebabkan karena orang Yahudi sendiri yang memulai cari masalah yaitu mereka melanggar perjanjian  yang telah disepakati bersama.

NII : Tapi kalau mereka tidak mau  ikut menjalankan syariat tanah Indonesia jadi kotor oleh kekafiran mereka. Kalau Indonesia masih belum jadi negara yang menjalankan syariat Islam sepenuhnya maka ini negara kafir. Pemimpinnya kafir, rakyatnya juga. Ibadah orang kafir ga diterima Allah.

Saya : Memangnya  manusia punya kualifikasi sendiri ya buat mengkafirkan  manusia lain? Bukannya itu kuasa Allah buat menghakimi seseorang itu kafir? Sekarang gini, kalau Ustadz nyebut negara ini kafir harusnya anda jijik dong dengan yang serba kafir? Lha sekarang aja Tanda  makan dan lain-lain di Indonesia, kalau anda mau yg serba Islam harusnya anda makan di negara Islam, sholat di negara Islam… kan tadi dibilang kalau beribadah di negara kafir ga akan diterima? Sia-sia dong selama ini ibadah anda dilakukan di Indonesia.

NII : Nah makanya ayo kita sama-sama memperjuangkan Negara Islam Indonesia, kalau ada yang ga setuju nantinya pindah aja.

Saya : Kalau gitu saya pulang dulu capek berdebat yang ga jelas seperti ini. Kenapa tidak kalian saja saja yang pindah? Misal ke Palestina, kan di sana banyak juga muslimnya, bantu aja mereka sekalian dari serangan Israel biar kalau  merdeka nanti cita-cita Ustadz dan anggota NII bisa tercapai bagaimana?.

NII : …. (diam sejenak) susah  juga  ngomong sama antum yang keras kepala’
Saya : Sudah saya juga cape berdebat sama kalian, dan sekarang sudah jam. 14.00 saya mau sholat Dzuhur terus sekalian pulang, kalian sendiri sudah  pada sholat belum? Assalamualaikum”
TERIMA KASIH ATAS KUNJUNGAN SAUDARA
Judul: Perdebatanku dengan anggota NII
Ditulis oleh ARPAN NEWS
Rating Blog 5 dari 5
Semoga artikel ini bermanfaat bagi saudara. Jika ingin mengutip, baik itu sebagian atau keseluruhan dari isi artikel ini harap menyertakan link dofollow ke https://arpannews.blogspot.com/2013/01/perdebatanku-dengan-anggota-nii.html. Terima kasih sudah singgah membaca artikel ini.

0 komentar:

Posting Komentar

Silahkan kalau ada yang mau memberi masukan,komentar yang sopan kami hargai

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...
- Original design by Arpan | Copyright of ARPAN NEWS.