Produk Terlaris

Belum Usai Corona Muncul Burung Gagak dan Nyamuk Di Cina

Posted by ARPAN NEWS 0 komentar


Kota Wuhan di Provinsi Hubei mendadak menjadi terkenal di seluruh dunia, dan lagi-lagi China sedang jadi sorotan karena virus corona,hari ini kembali dihebohkan kedatangan ribuan burung gagak dan nyamuk.
Kehebohan ini tentu sangat beralasan bukan hoaks, sudah banyak informasi yang beredar baik dari berita Al-Jazeera maupun berita nasional dan netizen dunia dikagetkan dengan rekaman yang beredar masif dari media sosial populer China, Weibo. Terdapat ribuan burung gagak yang menyerbu Kota Wuhan dan beberapa kota di dalam Provinsi Hubei.
Perlu diketahui, kota Wuhan merupakan ibu kota Provinsi Hubei, sebuah tempat di mana virus corona muncul pertama kali yaitu pasar Wuhan yang menjual segala jenis hewan liar.
Netizen di China ramai menyebarkan rekaman video melalui media sosial Weibo, aplikasi TikTok, hingga channel YouTube mengenai pemandangan yang cukup menyeramkan.
Bagaimana tidak, di atas langit Wuhan hingga jalanan kota justru dipenuhi dengan ribuan burung gagak.
Dalam budaya China, gagak sering melambangkan nasib buruk atau kematian sehingga rekaman yang beredar cukup mengundang narasi ketakutan.
Burung gagak yang terlihat terbang di atas Wuhan memicu kekhawatiran online bahwa burung-burung tersebut "berpesta di atas mayat orang mati"
Ketakutan muncul karena burung gagak dipandang sebagai simbol kematian dalam budaya China.
Burung gagak dalam Al-Qur’an
Kalau kita renungkan ayat 31 pada surah Al-Maidah di bawah ini tentu ada cerita yang mengawalinya pada ayat sebelumnya yaitu tentang ke zholiman anaknya Nabi Adam kepada saudaranya yang bernama Habil, Qobil yang sudah terpedaya oleh bujuk rayu syaithon pada akhirnya tega menganiaya saudara kandungnya sendiri hingga meninggal dunia. Dan pada akhirnya setelah saudaranya sudah tidak bernyawa iapun kebingungan bagaiman memperlakukan mayat saudaranya itu. Ditengah kekalutan dan kebingungan itulah Allah mengutus 2 ekor burung gagak, lantas keduanya berantem hebat hingga pada akhirnya salah satu tewas dan satunya lagi bertahan sebagai pemenangnya. Peristiwa tersebut kembali berlanjut hingga pada akhirnya burung gagak yang menang kemudian mengais-ngais tanah dan pada proses selanjutnya ia menguburkan saudaranya. Dalam proses kejadian itulah Qobil semakin merasa bahwa ia lemah dan bodoh, namun kesadarannya tidak berlangsung lama karena egoisme dan nafsu amarah lebih mendominasi hatinya, Allah yang Maha Pemurah sengaja mengirimkan dua ekor burung hikmah dan tujuannya jelas untuk mengajari Qobil yang tidak tau bagaiman memperlakukan saudaranya yang sudah tidak bernyawa.
فَبَعَثَ اللَّهُ غُرَابًا يَبْحَثُ فِي الْأَرْضِ لِيُرِيَهُ كَيْفَ يُوَارِي سَوْءَةَ أَخِيهِ ۚ قَالَ يَا وَيْلَتَا أَعَجَزْتُ أَنْ أَكُونَ مِثْلَ هَٰذَا الْغُرَابِ فَأُوَارِيَ سَوْءَةَ أَخِي ۖ فَأَصْبَحَ مِنَ النَّادِمِينَ
“Kemudian Allah menyuruh seekor burung gagak menggali-gali di bumi untuk memperlihatkan kepadanya (Qabil) bagaimana seharusnya menguburkan mayat saudaranya. Berkata Qabil: "Aduhai celaka aku, mengapa aku tidak mampu berbuat seperti burung gagak ini, lalu aku dapat menguburkan mayat saudaraku ini?" Karena itu jadilah dia seorang diantara orang-orang yang menyesal.
Dari ayat di atas yang sudah turun pada 14 abad yang silam telah menceritakan dan mengajarkan kepada ummat manusia atau bani adam, bahwa kalau manusia mati maka secara syari’atnya harus dikubur bukan diperlakukan dengan cara-cara lain yang bertentangan dengan aturan-Nya.
Cerita Nyamuk dan Raja Namrud
Pada zamannya, Namrudz merupakan seorang raja yang cerdas, namun kecerdasannya itu membuatnya bersikap sombong dan takabur dan sehingga ia mengaku menjadi atheis atau sebagai Tuhan dan usahanya selalu mendapatkan tantangan hebat dari Nabi Ibrahim AS. Namanya terkenal karena usahanya sebagai pendiri Menara Babel. Menurut Alkitab pemerintah termasuk Babel, Erech, Accad, dan Calneh, di tanah Shinar, yang juga dikenal sebagai tanah Namrud.
Karena merasa tidak ada yang bisa menandinginya, bahkan Nabi Ibrahimpun dipandang sebelah mata karena beliau membawa nasehat agar raja Namrudz mau mau bertobat. Tapi lagi-lagi karena sifat kesombongan sudah mendarah daging, merasa memiliki kekuasaan yang hebat dan merasa tidak seorangpun di dunia yang menandingi kekuasaannya. Di tengah puncak kesombongannya maka Allah SWT. Mengirimkan makhluknya yang sangat lemah yaitu seekor nyamuk, singkat cerita dari nyamuk inilah pada akhirnya ia tumbang dengan kondisi yang mengenaskan. Nauzubillah min zalik
Apa hikmah dari setiap peristiwa
Apa yang terjadi di Negara Cina hari ini cukuplah menjadi pelajaran bagi umat islam, bahwa segala kesombongan dan kezholiman pasti Allah akan balas dengan balasan yang setimpal. Begitupun terkait masalah makanan, umat islam insyaAllah semakin yakin dan akan lebih berhati-hati untuk memilih makanan tidak hanya memperhatikan kehalalannya tapi juga harus baik (toyyib) bagi tubuh tidak berakibat mudhorat yang berdampak pada kesehatan. Sebagaiman dalam surah Al-Maidah ayat 3 yang artinya:
”Diharamkan bagimu (memakan) bangkai, darah, daging babi, (daging hewan) yang disembelih atas nama selain Allah, yang tercekik, yang terpukul, yang jatuh, yang ditanduk, dan diterkam binatang buas, kecuali yang sempat kamu menyembelihnya, dan (diharamkan bagimu) yang disembelih untuk berhala”
Dalam sebuah riwayat dikutip dari As-Sunnah Ash-Shaghir, disebutkan, kelelawar berdoa kepada Allah subhanahu wata'ala agar diberi kekuatan sehingga Masjidil Aqsha di Palestina tidak jadi terbakar.
لَا تَقْتُلُوا الضَّفَادِعَ فَإِنَّ نَقِيقَهَا تَسْبِيحٌ , وَلَا تَقْتُلُوا الْخُفَّاشَ فَإِنَّهُ لَمَّا خَرِبَ بَيْتُ الْمَقْدِسِ قَالَ: يَا رَبِّ سَلِّطْنِي عَلَى الْبَحْرِ حَتَّى أُغْرِقَهُمْ

Artinya: “Janganlah kalian membunuh katak. Sesungguhnya kicauannya adalah tasbih. Dan janganlah kalian membunuh kelelawar. Sebab, ketika Baitul Maqdis dibakar, kelelawar itu berdoa kepada Allah ‘Ya Tuhan kami, kuasakan kami atas lautan sehingga aku bisa menenggelamkan mereka’.” (As-Sunan Ash-Shaghir, juz 4, halaman 59)

Dari penyampaian hadist ini penulis jadi teringat dengan buliyan atau olok-olokan sebagian rakyat Indonesia pada perhelatan pilpres 2019 kemarin antara pendukung 01 dan pendukung 02 yang menyebut pendukung 01 sebagai cebong (nama anak katak) dan menyebut kampret (kelelawar) kepada pendukung 02. Dari peristiwa itu timbul sebuah pertanyaan, “Apakah peristiwa buliyan itu sebagai bentuk narasi awal sebagai isyarat akan peristiwa virus corona?”.”Silahkan dijawab masing-masing pembaca!,” yang jelas bagi penulis semua sebutan itu bagaimanapun sedikit banyaknya pasti menyakiti hati yang digelari cebong maupun kampret, dan saya rasa hingga hari ini masih ada yang masih belum move on, buktinya masih banyak bersileweran meme tentang cebong atau kampret di beberapa media sosial.

Setelah merenungi semua fenomena ini, saya sempat berpikir, kalau orang saja bisa sakit hati disebut cebong dan kampret bagaimana dengan katak dan kelelawar perasaannya ketika di makan oleh manusia dengan rakusnya apalagi Sang Pencipta yang menciptakan semua makhluknya dan Allah telah menetapkan mana yang halal, mana yang baik tentu ada hikmah yang besar dibalik perintah dan larangan-Nya.*/Sarpani Arpan


TERIMA KASIH ATAS KUNJUNGAN SAUDARA
Judul: Belum Usai Corona Muncul Burung Gagak dan Nyamuk Di Cina
Ditulis oleh ARPAN NEWS
Rating Blog 5 dari 5
Semoga artikel ini bermanfaat bagi saudara. Jika ingin mengutip, baik itu sebagian atau keseluruhan dari isi artikel ini harap menyertakan link dofollow ke https://arpannews.blogspot.com/2020/02/belum-usai-corona-muncul-burung-gagak.html. Terima kasih sudah singgah membaca artikel ini.

0 komentar:

Posting Komentar

Silahkan kalau ada yang mau memberi masukan,komentar yang sopan kami hargai

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...
- Original design by Arpan | Copyright of ARPAN NEWS.