Produk Terlaris

Ada Apa Dengan Danau Tiberias, Dajjal & Kiamat

Posted by ARPAN NEWS 0 komentar

Hari demi hari waktu terus berputar, dan rasanya apa yang saya rasakan hari ini sepertinya waktu sangat pendek, waktu 24 jam dalam sehari seakan-akan seperti hanya beberapa jam saja bahkan sebulan seperti hanya sepekan dan setahun seperti beberapa bulan, buktinya rasa-rasanya baru beberapa hari yang lalu ummat islam berpuasa, eeh... sekarang sudah separuh jalan sudah terlewati artinya tinggal 15 hari lagi puasa akan berakhir kembali masyaAllah...

“Apa perasaan ini hanya saya saja yang merasakan....?”sempat terlintas dalam benakku. Ketika saya tanyakan kepada teman, keluarga dan saudara lainnya rupanya mereka merasakan hal yang sama. Saya sempat membaca buku, judulnya ”Kita Berada Di Akhir Zaman Menyingkap Nubuwah Rasul” karangan Abu Fatiah Al-Adnani Buku ini memuat berbagai gambaran akan kebenaran nubuwat Rasulullah.

Dalam hadist telah dijelaskan, diriwayatkan dari Abu Hurairah Radhiyallahu anhu, beliau berkata, “Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

 لاَ تَقُومُ السَّاعَةُ حَتَّى… يَتَقَارَبَ الزَّمَانُ.

“Tidak akan tiba hari Kiamat hingga… zaman berdekatan.” Dan diriwayatkan dari beliau Radhiyallahu anhu, beliau berkata, “Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda"

 لاَ تَقُومُ السَّاعَةُ حَتَّى يَتَقَارَبَ الزَّمَانُ فَتَكُونَ السَّنَةُ كَالشَّهْرِ، وَيَكُونَ الشَّهْرُ كَالْجُمُعَةِ، وَتَكُونَ الْجُمُعَةُ كَالْيَوْمِ، وَيَكُونَ الْيَوْمُ كَالسَّاعَةِ، وَتَكُونَ السَّاعَةُ كَاحْتِرَاقِ السَّعَفَةِ.

“Tidak akan tiba hari Kiamat hingga zaman berdekatan, setahun bagaikan sebulan, sebulan bagaikan sepekan, sepekan bagaikan sehari, sehari bagaikan sejam dan sejam bagaikan terbakarnya pelepah pohon kurma.”

Lima belas abad yang silam Rasulullah telah mengisyaratkan bahwa jarak diutusnya beliau dengan kiamat seperti jari telunjuk dan jari tengahnya. Dalam riwayat lain disebutkan bahwa jika posisi umat Yahudi dan Nashrani seperti waktu Dhuhur dan Ashar, maka umat Islam seperti ba’da Ashar hingga Maghrib, sebuah jarak yang sangat singkat. Ya, sangat tepat bila 15 abad yang silam umat Islam di era sahabat seperti waktu Ashar, sedang kita yang hari ini hidup seperti waktu menjelang terbenamnya matahari. Apa ini ada hubungannya dengan hilangnya berkah waktu atau karena dipengaruhi oleh mobilitas tranportasi moderen sehingga apapun yang manusia lakukan hari ini semua tidak butuh waktu lama sehingga ini juga menyebabkan pergerakan dari satu tempat ke tempat lain sangat cepat, wallahu a’lam yang jelas sekarang bagi orang beriman sangat meyakini akan semakin dekatnya kiamat, apalagi fenomena covid19 tidak lepas dari skenario Allah dibalik musibah itu kita diminta untuk lebih menyadari betapa lemahnya manusia dihadapan Allah.

Fenomena danau Tiberias hari ini

Setiap umat Islam tentunya harus mengimani hari akhir bahkan kemunculan Dajjal, hal tersebut bisa dilihat dari tanda-tanda atau kondisi sebuah danau yang dinamai Tiberias.

Danau Galilea disebut juga dengan Danau Genesaret, Danau Kineret, Danau Kinerot, laut Tiberias atau danau Tiberias yang letaknya dekat dengan dataran tinggi Golan. Danau ini adalah danau air tawar terbesar di Israel.
Danau yang terletak di wilayah Palestina dan Suriah. Namun, saat ini sudah dikuasai oleh Israel. Danau ini mewakili fenomena alam yang menandai kemunculan Dajjal.

Sebelum kedatangan makhluk bernama Dajjal itu ditandai dengan menyusutnya Danau Tiberias. Sungai yang disebut juga dengan sungai Galilee kini digunakan oleh penduduk Israel untuk kawasan Pertanian, Perkebunan, Air Minum dan Sanitasi.

Ternyata sanitasi itu adalah perilaku disengaja dalam pembudayaan hidup bersih dengan maksud mencegah manusia bersentuhan langsung dengan kotoran dan bahan buangan berbahaya lainnya, dengan harapan usaha ini akan menjaga dan meningkatkan kesehatan manusia.

Umat Islam, dengan keringnya Danau Tiberias menjadi salah satu tanda bahwa sosok yang tidak diinginkan itu akan segera muncul.

Dikatakan Syekh Bin Baz rahimahullah sebelum beliau wafat, ketika mendengar berita turunnya permukaan air danau Tiberias, beliau menangis dan berkata, "Inilah zaman kemunculan Dajjal." (Syeikh Mamduh Farhan Al-Buhairi).
Seperti yang dilansir pada akun Instagram milik @kabarmuhammadiyah, Senin (19/8/2019), "Ini tentu menjadi musibah bagi kita semua karena kemunculan Al Masih Ad Dajjal akan membawa fitnah yang besar bagi umat islam dimanapun berada.

Meskipun tidak ada yang dapat mengetahui kapan munculnya kecuali Allah SWT. Tapi yang terpenting sekarang apa persiapan ummat islam menghadapi tanda-tandanya?. Saya jadi teringat kejadian beberapa puluh tahun yang lalu sewaktu masih mondok, ceritanya ketika masih santri, waktu tidur malam saya melihat sosok makhluk yang sangat menyeramkan, matanya hanya satu dan badannya tinggi besar, orang-orang pada berlarian tanpa arah, melihat kejadian itu saya pun tanpa berpikir panjang langsung mengambil langkah seribu untuk menyelamatkan diri. Dalam kondisi panik alhamdulillah saya terbangun, rupanya hanya mimpi.  

Amalan agar terhindar dari fitnah Dajjal

Kita sebagai ummat yang cinta Rasulullah SWA harus senantiasa mengamalkan apa yang telah diperintahkannya yaitu menghapal dan dan membaca tasyahhud berlindung dari fitnah Dajjal dan menghapal 10 ayat dari surah Al-kahfi sebagaimana disebutkan dalam sebuah hadis dalam Sahih Muslim yang diriwayatkan dari Abu Hurairah RA, bahwa Rasulullah SAW bersabda,
“Apabila salah seorang kalian selesai membaca tasyahhud hendaknya ia berlindung kepada Allah dari empat perkara. Beliau membaca:

Allaahumma inni a’uudzubika min ‘adzaabil qabri wa min ‘adzaabinnaari jahannama wa min fitnatil mahyaa wal mamaati wa min fitnatil masiihid dajjaal.
Artinya, “Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari azab Jahannam, azab kubur, dari fitnah kehidupan dan kematian, dan dari keburukan fitnah Dajal. ” (HR. Muttafaq ‘alaih).

Dan yang kedua tentang membaca surah al-kahfi Abu Darda’ pernah berkata bahwa Rasulullah SAW bersabda, “Barangsiapa menghafal sepuluh ayat pertama dari surat Al Kahfi, maka ia akan terlindungi dari (fitnah) Dajal” (HR. Muslim).
Lantas, apa hikmah perintah membaca sepuluh ayat pertama Surat Al-Kahfi? Ada ulama menyatakan bahwa di dalam sepuluh ayat pertama Surat Al-Kahfi terdapat kandungan yang sangat menakjubkan.

Surat Al-Kahfi dapat mengokohkan hati pembacanya sehingga dia takkan tersentuh fitnah Dajal. Dia takkan heran dengan kemampuan Dajal, dan takkan terpengaruh oleh Dajjal. Dengan demikian, untuk terhindar dari fitnah Dajjal kita perlu membaca dan menghafal Surat Al-Kahfi.

Di antara waktu yang baik untuk membaca surat Al Kahfi adalah saat hari Jumat. Dalam hadis dari Abu Sa’id Al Khudri disebutkan, “Barangsiapa yang membaca surat Al Kahfi pada malam Jumat, dia akan disinari cahaya antara dia dan Ka’bah ” (HR. Ad-Darimi).

Sebagai orang beriman tentu kita sudah merasakan betapa dekatnya akhir zaman. Terbukti dengan munculnya tanda-tanda hari akhir di sekitar kita. Ketiga amalan tersebut sudah seharusnya kita lakukan agar terhindar dari fitnah Dajjal yang dahsyat di hari akhir. Wallahua’lam.
TERIMA KASIH ATAS KUNJUNGAN SAUDARA
Judul: Ada Apa Dengan Danau Tiberias, Dajjal & Kiamat
Ditulis oleh ARPAN NEWS
Rating Blog 5 dari 5
Semoga artikel ini bermanfaat bagi saudara. Jika ingin mengutip, baik itu sebagian atau keseluruhan dari isi artikel ini harap menyertakan link dofollow ke https://arpannews.blogspot.com/2020/04/ada-apa-dengan-danau-tiberias-dajjal.html. Terima kasih sudah singgah membaca artikel ini.

0 komentar:

Posting Komentar

Silahkan kalau ada yang mau memberi masukan,komentar yang sopan kami hargai

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...
- Original design by Arpan | Copyright of ARPAN NEWS.