Pengaruh Redenominasi & Sanering Rupiah Terhadap Psikologi Konsumen
0
komentar
Redenominasi ialah menyederhanakan
denominasi (pecahan) mata uang menjadi pecahan lebih sedikit dengan cara
mengurangi digit (angka nol) tanpa mengurangi nilai mata uang tersebut. Misal
Rp 1.000 menjadi Rp 1
atau 1000.000 menjadi 1000 saja. Hal yang sama secara
bersamaan dilakukan juga pada harga-harga barang, sehingga daya beli masyarakat
tidak berubah.Sedangkan Sanering ialah pemotongan daya beli
masyarakat melalui pemotongan nilai uang. Hal yang sama tidak dilakukan pada
harga-harga barang, sehingga daya beli masyarakat menurun drastis.
Dampak bagi Konsumen.
Pada redenominasi, tidak ada kerugian karena daya beli tetap sama. Pada
sanering, menimbulkan banyak kerugian karena daya beli turun drastis.
Tujuannya
Redenominasi bertujuan menyederhanakan pecahan uang agar lebih efisien dan terasa nyaman dalam melakuan
transaksi.Tujuan berikutnya, mempersiapkan kesetaraan ekonomi Indonesia dengan
negara regional.Sanering bertujuan mengurangi jumlah uang yang beredar akibat
lonjakan harga-harga. Dilakukan karena terjadi hiperinflasi (inflasi yang
sangat tinggi).
Nilai uang terhadap barang.
Kondisi saat dilakukan.
Redenominasi dilakukans saat kondisi makro ekonomi stabil. Ekonomi
tumbuh dan inflasi terkendali.
Sanering dilakukan dalam kondisi makro ekonomi tidak sehat, inflasi sangat
tinggi (hiperinflasi).
Masa transisi
Redenominasi dipersiapkan secara matang dan terukur sampai masyarakat siap,
agar tidak menimbulkan gejolak di masyarakat. Sanering tidak ada masa transisi
dan dilakukan bisa secara tiba-tiba.
Berita.liputan6.com Redenominasi.Bukan.Sanering
Bank Indonesia menegaskan bahwa redenominasi bukanlah sanering atau
pemotongan daya beli masyarakat melalui pemotongan nilai uang.Redenominasi biasanya
dilakukan dalam kondisi ekonomi yang stabil dan menuju ke arah yang lebih
sehat. Sedangkan sanering adalah pemotongan uang dalam
kondisi perekonomian yang tidak sehat, dimana yang dipotong hanya nilai uangnya saja.
Redenominasi tersebut bisanya dilakukan di saat ekspektasi
inflasi berada di kisaran rendah dan pergerakannya stabil, stabilitas
perekonomian terjaga dan ada jaminan terhadap stabilitas harga serta adanya
kebutuhan dan kesiapan masyarakat. Penerapan redenominasi itu butuh waktu
transisi sedikitnya lima tahun, dan selama itu pedagang wajib mencantumkan
label dalam dua jenis mata uang yakni uang lama yang belum dipotong dan uang
baru (yang nolnya sudah dipotong), sehingga tercipta kontrol publik.
Promotion Manager PT Sarindo Putra Persada, distributor ponsel
merek Huawei di Indonesia Henry Bachri mengatakan redenominasi tidak memiliki
efek pada nilai uang. Namun imbasnya konsumen bisa merasa harga produk jadi
jauh lebih murah dan konsumen jadi lebih konsumtif.
“Karena redenominasi itu membuat orang secara psikologis merasa
bahwa, harga ponsel sekarang jadi murah dan membuat konsumen jadi lebih
konsumtif. Tapi impact-nya untuk barang masih belum jelas,” kata beliau.
Sementara menurut Henry masih sulit menilai apakah redenominasi
itu akan memudahkan transaksi, karena masih tergantung peraturan
pelaksanaannya. Untuk transaksi yang riil, maka bisa langsung dikenali apakah
itu uang baru atau uang lama.
“Tapi permasalahnya ada di perbankan nanti transaksisnya seperti
apa. Semua tergantung dari peraturan pelaksanaannya,” katanya.
Wakil Ketua Umum Apkomindo Sutiono Gunadi menilai redenominasi
yang membuat orang tidak perlu membawa uang dalam nominal besar, akan
mendongkrak gengsi rupiah. Namun hal itu tidak secara langsung mendorong
transaksi segala produk jadi naik. “Tidak
berpengaruh, tapi secara perdagangan internasional, rupiah lebih memiliki
gengsi,” imbuhnya.
Ia menjelaskan satu dolar AS saat ini setara dengan Rp9.000. Namun
jika dilakukan redenominasi, maka satu dolar AS hanya Rp9. “Jadi secara kurs
nilai tukar RI tidak terlalu di bawah, karena saat ini RI di urutan tiga
terbawah dalam sisi nilai valuta,” timpalnya.
Sutiono menilai dengan kemudahan masyarakat membawa uang, tidak
serta merta menjadikan pembelian produk baik sembako maupun alat elektronik jadi
naik. Hal itu karena daya beli konsumen masih tetap sama.
Namun yang lebih penting adaah kestabilan nilai tukar rupiah
terhadap dolar AS. Dengan kondisi stabil sekarang, maka lebih menguntungkan
karena konsumen jadi tidak perlu menunggu-nunggu.
Sementara jika diterapkan, redenominasi tidak akan menimbulkan
permasalahan dalam transaksi, walaupun nilai rupiah berubah jauh. Tidak ada
permasalahan, soalnya sekarang orang bisa pake CC (kartu kredit) atau debit
card, atau mau bayar lewat transfer, jadi umumnya orang tidak harus membawa
uang cash.
Analisa:
Menurut kutipan diatas bahwa pengaruh dari redenominasi rupiah
terhadap psikologi hanya sedikit mengagetkan untuk
jangka sesaat. Sedangkan Imbas jangka panjang redenominasi
terhadap konsumen adalah konsumen akan merasa harga produk jadi jauh lebih
murah dan konsumen jadi lebih konsumtif. Karena secara psikologis konsumen
merasa bahwa, harga barang tersebut lebih murah. Misalnya : harga sebuah barang katakanlah laptop Rp
3.000.000. Namun setelah terjadi redenominasi harga sebuah laptop menjadi Rp 3.000. Tapi
masih tergantung pada daya beli masyarakat karena redenominasi tidak mengubah
nilai mata uang hanya bentuknya saja yang berubah.
Dengan adanya redenominasi itu belum tentu akan memudahkan
transaksi, karena masih tergantung bagaimana pelaksanaan transaksinya nanti di
lapangan dan juga bagaimana kebijakan yang akan diberikan oleh pemerintah
terhadap transisi terjadinya redenominasi mata uang rupiah terhadap masyarakat.
Selain itu pemerintah juga harus mensosialisasikan redenominasi terhadap
masyarakat terutama masyarakat menenggah ke bawah yang kurang mengetahui
istilah redenominasi.
Keuntungan dari redenominasi yaitu membuat orang tidak perlu
membawa uang dalam nominal besar, hal itu akan mendongkrak gengsi rupiah. Namun
yang lebih penting adalah kestabilan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS.
Dengan kondisi stabil sekarang, maka lebih menguntungkan buat semua orang.
Sumber: Liputan6.com
www.inilah.com
TERIMA KASIH ATAS KUNJUNGAN SAUDARA
Judul: Pengaruh Redenominasi & Sanering Rupiah Terhadap Psikologi Konsumen
Ditulis oleh ARPAN NEWS
Rating Blog 5 dari 5
Semoga artikel ini bermanfaat bagi saudara. Jika ingin mengutip, baik itu sebagian atau keseluruhan dari isi artikel ini harap menyertakan link dofollow ke https://arpannews.blogspot.com/2013/01/pengaruh-redenominasi-sanering-rupiah.html. Terima kasih sudah singgah membaca artikel ini.Ditulis oleh ARPAN NEWS
Rating Blog 5 dari 5
0 komentar:
Posting Komentar
Silahkan kalau ada yang mau memberi masukan,komentar yang sopan kami hargai