Sejarah Singkat Nasyid Sincere Voices
2
komentar
Seiring berjalannya
waktu, hampir 3 tahun nama Sincere Voices ini berkecimpung di dunia Nasyid.
Group ini telah terbentuk sejak 12 Februari 2010 yang pada saat itu beranggotakan
4 orang yakni Akhina Dedy Nujaman , Deden Ahmad, Rudi Pratama, dan Vizal Alfiant.
Dalam memulai perjalanannya, mereka lebih memilih untuk menyanyikan lagu-lagu
yang bernuansa cinta dan berformat Minus One.
Setelah berjalan 3 bulan, tertariklah mereka dengan
lagu Neo Shalawat- Snada. Dimulai dari saat itu Sincere Voices mulai membawakan
lagu-lagu “Musik Mulut” atau yang disebut dengan Acapella. Merasa kurang dengan
formasi 4 orang, Isa Abdul Barri dan Insan Alfasiri pun masuk menjadi personel.
Setelah merasa nyaman dengan formasi itu lagi-lagi
ditengah perjalanan Group Sincere Voices harus melepas 2 personelnya Isa Abdul
Barri , Insan ,Alfasiri dan Rudi Pratama karena harus merelakan lagi mereka
melanjutkan sekolah. Tepat pads tanggal 15 Agustus 2011, Khalid Imd dan
Fathurrahma ramadhan mencoba menjadi pelengkap tegaknya Sincere Voices. Lengkap
dengan formasi ini yaitu Vizal, Dedi , Deden, Khalid dan Rama mereka mencoba
menciptakan lagu sendiri. Alhamdulillah Pada masa ini mulai ada Sivans atau
Penggemar Sincere Voices.
Belum sempat meledak di Dunia Nasyid, lagi-lagi
harus ada yang melanjutkan pendidikannya. Lagi-lagi sempat vakum kembali atau bisa dikatakan mati suri pada waktu itu.
Syukurlah pelan tapi pasti Sincere mulai bangkit lagi karena saudara Vizal merasa
tergugah untuk menghidupkan lagi nasyid yang sempat mati suri. Kalau Nasyid ini
bubar maka yang paling sedih adalah teman2 di Hidayatullah Depok.
Vizal yang mendapat tempat tugas dan kuliah di STIE
Hidayatullah Depok, “Gereget” melihat seni di Kampus peradaban ini. Terutama
dalam bidang Suara dan musik sangat kurang bahkan tidak ada lagi Nasyid setelah
Sincere Voices. Tepat 1 bulan setelah Ospek Mahasiswa STIE Hidayatulah Depok,
dicarilah teman-teman yang berpotensi “minimal kalau nyanyi gak Fales lahhh”
begitu ujar Vizal Alfiant. Tanggal 25 Oktober 2012 di Masjid Ummul Qura’
berkumpul 6 orang yang siap melanjutkan perjuangan untuk bangkit kembali
Ahmad Imron, M Kurniadi, Darmawan, M Ridha, M
Arvan, dan Vizal memulai lembaran baru dan mulai berkarya dengan Nasyid.
Disepakati namanya tetap Sincere Voices karena darah dagingnya pun masih ada
walaupun hanya satu orang. Kesepakatan untuk tidak mengubah nama ini
dikarenakan Nama “Sincere Voices” selain sudah dikenal di kampus juga dikenal
oleh tim-tim nasyid yang lain. Termasuk ANN,FSNI dan lainya.
Karena kesibukan dan pekerjaan yang tak bisa di
hindari pada saat setiap latihan M Ridha, Arvan ismail dan Darmawan menyatakan
diri untuk Fokus kepada pekerjaan mereka dulu. Lagi-lagi harus melepas 3
personel. Tepat 29 Januari 2013, Akhina Baruzi dan Habib nurul mencoba untuk
menjadi bagian dari Sincere Voices. Formasi ini adalah yang berjalan hingga
saat ini yang Alhamdulillah telah mempunyai buah karya sakni sebuah single.
Tepat tanggal 23 Maret 2013 kemarin Group ini
diresmikan sebagai Group nasyid Syabab Hidayatullah. Dimana Organisasi
Kepemudaan ini mewadahi dan akan menemani perjalanan Sincere Voices kedepanya.
Semoga dalam perjalannya Sincere Voices bisa lebih semangat dalam berkarya
untuk membangkitkan spirit perjuangan Islam lewat karya seni Islam yang
menggugah dan menginspirasi..amiin...
Sumber : status FB Sincere Voices
Sumber : status FB Sincere Voices
TERIMA KASIH ATAS KUNJUNGAN SAUDARA
Judul: Sejarah Singkat Nasyid Sincere Voices
Ditulis oleh ARPAN NEWS
Rating Blog 5 dari 5
Semoga artikel ini bermanfaat bagi saudara. Jika ingin mengutip, baik itu sebagian atau keseluruhan dari isi artikel ini harap menyertakan link dofollow ke https://arpannews.blogspot.com/2014/03/sejarah-singkat-nasyid-sincere-voices.html. Terima kasih sudah singgah membaca artikel ini.Ditulis oleh ARPAN NEWS
Rating Blog 5 dari 5
2 komentar:
Bagi dunk video hymnex
Mba Sabrina bisa ko mengambil videonya lewat FB nanti klu ga bisa saya tag ya?
Posting Komentar
Silahkan kalau ada yang mau memberi masukan,komentar yang sopan kami hargai