Dajjal Mulai Muncul Disaat Fitnah Makin Mengganas
0
komentar
Mencermati perkembangan akhir-akhir ini, mulai dari fitnah,
kriminalisasi kepada para ustadz, habaib dan ulama silih berganti menerpanya,
belum lagi terkait penghinaan kepada umat islam dan yang terbaru membandingkan
kemuliaan Rasulullah SAW dengan manusia biasa.
Untuk isu-isu internasoinal juga tidak kalah hebohnya seperti kasus penembakan yang dilakukan oleh Brenton Tarrant, pelaku pembantaian di dua masjid di Christchurch, New Zealand, yang menewaskan 51 orang, belum lagi kasus di Myanmar, dan penjajahan di Palestina, selain kasus di Uighur, dan Suriah yang tak kunjung usai.
Untuk saat ini khususnya suriah dan iraq
yang dilanda perang sejak 2012 hingga kini entah kapan berakhirnya belum lagi
situasi politik dibelahan dunia lainnya juga selalu ada ketegangan dan lebih
memprihatinkan lagi negeri ini rasa-rasanya fitnah itu bagai potongan malam
yang datang tanpa jeda, bagai halilintar bersahutan. Ya antar yang haq dan yang
bathil sedang bertarung.
Sebenarnya permusuhan
antara ahlul haq dan ahlul batil adalah sejarah panjang yang terus terulang
dari masa ke masa. Tabiat dan karakternya selalu sama; tidak akan pernah
berdamai, apalagi bersanding mesra. Keduanya bagai timur dan barat. Bagai air
dan minyak yang tidak akan pernah bisa melebur.
Sejarah permusuhannya
sudah dimulai di surga, sejak Adam diciptakan, yaitu saat Iblis menolak
perintah Allah untuk sujud hormat kepada Adam. Maka sejak itulah Iblis
bersumpah untuk menyesatkan Adam dan keturunannya. Sejak itu pula terbelah dua
kelompok besar di alam semesta; hizbullah dan hizbusysyaithan.
Allah Subhanahu
Wa Ta’ala berfirman:
Sesungguhnya Kami
telah menciptakan kamu (Adam), lalu Kami bentuk tubuhmu, kemudian Kami katakan
kepada para malaikat: “Bersujudlah kamu kepada Adam”, maka mereka pun bersujud
kecuali iblis. Dia tidak termasuk mereka yang bersujud. Allah berfirman:
“Apakah yang menghalangimu untuk bersujud (kepada Adam) di waktu Aku
menyuruhmu?” Menjawab iblis, “Saya lebih baik daripadanya: Engkau ciptakan saya
dari api sedang dia Engkau ciptakan dari tanah.” Allah berfirman: “Turunlah
kamu dari surga itu; karena kamu sepatutnya menyombongkan diri di dalamnya,
maka keluarlah, sesungguhnya kamu termasuk orang-orang yang hina.” Iblis
menjawab: “Beri tangguhlah saya sampai waktu mereka dibangkitkan.” Allah
berfirman: “Sesungguhnya kamu termasuk mereka yang diberi tangguh.” Iblis
menjawab: “Karena Engkau telah menghukum saya tersesat, saya benar-benar akan
(menghalang-halangi) mereka dari jalan Engkau yang lurus, kemudian saya akan
mendatangi mereka dari muka dan dari belakang mereka, dari kanan dan dari kiri
mereka. Dan Engkau tidak akan mendapati kebanyakan mereka bersyukur (taat).
Allah berfirman: “Keluarlah kamu dari surga itu sebagai orang terhina lagi
terusir. Sesungguhnya barangsiapa di antara mereka mengikuti kamu, benar-benar
Aku akan mengisi neraka Jahannam dengan kamu semuanya. (Al-A’raf: 11-18)
Dajjal, mitra abadi
Iblis dalam menyesatkan Bani Adam:
• Dalam perjalanan
panjang menggoda Bani Adam, Iblis merasakan kegagalan berulang-ulang. Selama 10
abad pertama, bisa dikatakan Iblis gagal lantaran tidak mampu membuat manusia
menyekutukan Allah, walaupun Iblis mampu menggoda mereka untuk melakukan dosa
lainnya.
• Hingga datanglah
‘kabar gembira’ akan lahirnya seorang anak keturunan Nabi Nuh dari jalur Yafits
yang akan menjadi sekafir-kafir manusia dengan segala kelebihan yang
dimilikinya.
• Sosok tersebut
adalah Dajjal laknatullah yang diberi berbagai keistimewaan, di antaranya umur
yang panjang dan berbagai kemampuan layaknya Iblis.
Rasulullah Shalallaahu
‘Alahi Wasallam bersabda:
Sesungguhnya Allah
tidak mengutus seorang Nabi, melainkan Nabi tersebut telah memperingatkan
kaumnya dari fitnah Dajjal. Nabi Nuh telah memperingatkan umatnya akan fitnah
Dajjal, demikian pula para Nabi sesudahnya. Ketahuilah, sesungguhnya Dajjal
akan muncul di antara kalian (maksudnya pada masa umat ini yang merupakan umat
terakhir, pent) dan perkara Dajjal itu tidak samar lagi bagi kalian. Demikian
pula perkara Rabb kalian tidak samar lagi bagi kalian (beliau bersabda demikian
sebanyak tiga kali). Sesungguhnya Rabb kalian tidak buta sebelah mata-Nya.
Adapun Dajjal adalah makhluk yang buta mata sebelah kanannya, seakan-akan
matanya adalah buah anggur yang terapung.”
Dalam riwayat Muslim:
“…Akan tetapi aku akan mengatakan kepada kalian sebuah perkataan (tentang sifat
Dajjal) yang belum pernah diucapkan oleh seorang Nabi pun sebelumku. Ketahuilah
oleh kalian, sesungguhnya Rabb kalian tidaklah buta sebelah mata-Nya. Sebaliknya,
Dajjal itu buta sebelah matanya.”
Dajjal, raja pendusta
yang memalingkan Bani Israel dari ajaran Tauhid menuju Paganisme:
• Dalam proses
menggoda manusia, Dajjal menjelajah ke segenap penjuru dunia. Dajjal juga
membutuhkan mitra untuk proyek besarnya. Dajjal membutuhkan para pengikut yang
loyal dengan ajaran Iblis, punya kemampuan dan kekuatan besar.
• Dalam proses
menemukan kaum yang akan dijadikan sebagai mitra dan partnernya, maka Dajjal
melihat bahwa Bani Israel adalah suatu kaum dengan karakter yang paling
mewakili. Maka sejak awal perjumpaan Dajjal dengan bani Israel, Dajjal terus
mewariskan semua program perusakan manusia.
• Semua penyimpangan
Bani Israel tidak bisa dilepaskan dari fitnah Dajjal. Kejahatan dan kelicikan
Bani Israel, pendustaan risalah, pelecehan syariat, pembunuhan para nabi dan
rasul, pemalingan dari akidah tauhid menjadi trinitas dan paganis, perubahan
teks Injil dan Taurat, munculnya kitab Talmud, dan seabrek kejahatan Bani
Israel, semuanya merupakan bagian dari fitnah Dajjal.
Karenanya, tidaklah
seorang nabi Bani Israel yang diutus, melainkan semuanya mengingatkan kaumnya
akan bahaya fitnah Dajjal. Bukti bahwa ajaran Bani Israel hakikatnya adalah
ajaran pagan Dajjal bahwa setiap kali nabi dan rasul diutus kepada mereka, maka
sebagian besar menentang ajaran itu, bahkan hingga tingkat para pemuka agama
Bani Israel tidak mengenali hakikat ajaran para nabi tersebut. Yang demikian
itu terjadi lantaran ajaran yang diyakini oleh Bani Israel adalah ajaran pagan
yang bertolak belakang dengan ajaran para nabi dan rasul.
Semua fitnah yang ada
merupakan gerbang menuju terbukanya fitnah terbesar di akhir zaman. Dari
Hudzaifah ra, dia berkata:
Dajjal disebut-sebut
di dekat Rasulullah saw, lalu beliau bersabda, “Sungguh aku, sungguh fitnah sebagian
kalian lebih kutakuti daripada fitnah Dajjal. Tiada seorang pun yang selamat
dari fitnah sebelumnya kecuali dia juga selamat darinya. Tiada satu fitnah pun
yang diciptakan sejak terjadinya dunia ini, yang kecil maupun yang besar,
kecuali tersia-siakan karena fitnahnya Dajjal.”
Akan ada
fitnah-fitnah yang akan dialami umat ini sebelum kemunculan Dajjal. Ada
keterkaitan fitnah-fitnah ini dengan fitnah Dajjal, sehingga bagaimana pun
sebagian perkara yang kita alami dari fitnah-fitnah itu ada yang bersesuaian
sifatnya dengan fitnah Dajjal.
Hari ini kita hidup
di zaman yang seluruh fitnah berkumpul menjadi satu. Umat Islam abad 21 hidup
dalam kepungan 3 fitnah sekaligus; fitnah peperangan dan pembantaian
antar-sesama muslim, fitnah harta dan kesenangan dunia, dan fitnah gelapnya
pemikiran dan ideologi sesat yang dipasarkan secara sistemik dan holistik
Ketika kita hidup di
era Dajjal. Ahmad Thomson menyebutkan tiga macam pola dasar pengelompokan
sosial:
• Pertama, masyarakat
pedalaman sederhana yang hidup selaras dengan alam namun tidak mengikuti
syariat kenabian dalam peribadatan.
• Kedua, masyarakat
Islam yang selaras dengan alam dan mengikuti syariat kenabian.
• Ketiga, masyarakat
kafir yang hidup tidak selaras dengan alam semesta dan sengaja menolak syariat
Sang Pencipta.
Masyarakat pertama
perlahan semakin menghilang seiring laju perkembangan teknologi dan informasi.
Walaupun eksistensi mereka akan tetap ada, namun mayoritas kita tidak berada di
kelas itu.
Adapun jenis kelompok
kedua, gambaran yang paling ideal terjadi pada generasi terbaik umat Islam;
sahabat, tabi’in, dan tabi’ut tabi’in. Adapun masyarakat ketiga, inilah jenis
masyarakat yang paling mendominasi dunia; masyarakat yang bermusuhan dengan
alam semesta dengan beragam aktivitas eksploitasi alam -juga manusianya- secara
liar. Semua itu dilakukan untuk memenuhi nafsu mereka dan dalam upaya menentang
syariat Pencipta mereka. Inilah masyarakat kafir yang kehidupan mereka tunduk
di bawah kendali Iblis melalui sistem Dajjal dan kaki tangannya.
Inilah era kita
hidup, era yang tanpa sadar menyeret kaum muslimin masuk dalam pusaran
permainan mereka untuk selanjutnya mustahil bisa keluar darinya. Pola hidup
masyarakat kelas ini telah menjadi sesuatu yang sistemik, berlaku secara
global, dan menjangkau seluruh bidang kehidupan manusia. Aktivitas politik,
sosial, ekonomi, budaya, militer, pemikiran dan peradaban, semuanya berada
dalam kendali sistem kufur ini.
Inilah zaman yang
oleh Nabi disebut sebagai zaman fitnah, zaman yang semua sistem kenabian telah
dijungkirbalikkan, serta norma dan nilai kebenaran dirusak tanpa ada yang
tersisa.Sangat berat hidup di era ini; era Dajjal, era seluruh masyarakat dunia
telah buta, buta akan kebenaran yang sejatinya membawa kebahagiaan haqiqi.
Si mata satu merasa
pantas menjadi raja dan saat ini danau theberias mulai surut, itulah tanda
rielnya, Ya Allah lindungilah hamba, keluarga hamba dan orang-orang beriman
yang selalu mendakwahkan agama-MU
اَللَّهُمَّ إِنِّيْ أَعُوْذُ بِكَ مِنْ عَذَابِ الْقَبْرِ وَمِنْ
عَذَابِ النَّارِجَهَنَّمَ، وَمِنْ فِتْنَةِ الْمَحْيَا وَالْمَمَاتِ وَمِنْ شر
فِتْنَةِ الْمَسِيْحِ الدَّجَّالِ
Dibaca: Allahumma innii a’uudzubika min ‘adzaabil qobri wa min ‘adzaabi jahannam wa min fitnatil mahyaa wal mamaati wa min syarri fitnatil masiihid Dajjaal.
Artinya : “Ya Alloh!
Sesungguhnya aku berlindung kepadamu dari adzab kubur, dari adzab jahannam,
dari fitnah kehidupan dan kematian, dan dari kejahatan fitnahnya Al-Masih
Ad-Dajjal.” [HR. Bukhori] Selain itu, Nabi juga menganjurkan kita
untuk merutinkan dan menghafal sebagian dari surat Al-Kahfi. Beliau
bersabda, Dari Sammarah bin Jundab, Rasulullah SAW bersabda: “Barangsiapa
yang membaca sepuluh ayat dari surat Al-Kahfi, ia tidak akan terkena bahaya
fitnah Dajjal, barangsiapa yang membaca seluruh ayatnya ia akan masuk surga.”
(Tafsir Nur Ats-Tsaqalayn 3: 242) Imam Muslim meriwayatkan sebuah hadits dari
al-Nawas bin Sam’an yang cukup panjang, yang di dalam riwayat tersebut
Rasulullah SAW bersabda, “Maka barangsiapa di antara kamu yang
mendapatinya (mendapati zaman Dajjal) hendaknya ia membacakan atasnya ayat-ayat
permulaan surat al-Kahfi.” Dalam riwayat Muslim yang lain, dari Abu Darda’
r.a, bahwa Nabi SAW bersabda, “Barangsiapa yang membaca sepuluh ayat
dari permulaan surat al-Kahfi, maka ia dilindungi dari Dajjal.” Imam
Muslim berkata, Syu’bah berkata, “Dari bagian akhir surat al-Kahfi.” Dan
Hammam berkata, “Dari permulaan surat al-Kahfi.” (Shahih Muslim)
Imam Nawawi berkata, “Ini disebabkan,
karena pada awal-awal surat al-Kahfi itu terdapat/ berisi keajaiban-keajaiban
dan tanda-tanda kebesaran Allah. Maka orang yang merenungkan tidak akan tertipu
dengan fitnah Dajjal. Demikian juga pada akhir suratnya, yaitu firman Allah:
أَفَحَسِبَ الَّذِينَ كَفَرُوا أَنْ يَتَّخِذُوا عِبَادِي مِنْ
دُونِي أَوْلِيَاءَ
“Maka apakah orang-orang kafir menyangka bahwa mereka (dapat) mengambil hamba-hamba-Ku menjadi penolong selain Aku?” QS. Al-Kahfi: 102. (Lihat Syarah Muslim milik Imam Nawawi: 6/93) */(dikutip dari buku Dunia Akhir Zaman, karya Abu Fatiah Al-Adnani)
TERIMA KASIH ATAS KUNJUNGAN SAUDARA
Judul: Dajjal Mulai Muncul Disaat Fitnah Makin Mengganas
Ditulis oleh ARPAN NEWS
Rating Blog 5 dari 5
Semoga artikel ini bermanfaat bagi saudara. Jika ingin mengutip, baik itu sebagian atau keseluruhan dari isi artikel ini harap menyertakan link dofollow ke https://arpannews.blogspot.com/2017/04/dajjal-mulai-muncul-disaat-fitnah-makin.html. Terima kasih sudah singgah membaca artikel ini.Ditulis oleh ARPAN NEWS
Rating Blog 5 dari 5
0 komentar:
Posting Komentar
Silahkan kalau ada yang mau memberi masukan,komentar yang sopan kami hargai