Arti Sebuah Impian
0
komentar
Suatu hari, ada seorang pemuda
yang bertemu dengan seorang tua yang bijaksana. Si anak muda bertanya,
"Pak, sebagai seorang yang sudah kenyang dengan pengalaman tentunya anda
bisa menjawab semua pertanyaan saya". "Apa yang ingin kau
ketahui anak muda ?" tanya si orang tua. "Saya ingin tahu, apa
sebenarnya yang dinamakan impian sejati di dunia ini". Jawab si anak muda. Orang tua itu tidak menjawab pertanyaan si anak, tapi mengajaknya
berjalan-jalan di tepi pantai. Sampai di suatu sisi, kemudian mereka berjalan
menuju ke tengah laut. Setelah sampai agak ke tengah di tempat yang lumayan
dalam, orang tua itu dengan tiba-tiba mendorong kepada si anak muda ke dalam
air.
Anak muda itu meronta-2, tapi orang tua itu tidak melepaskan pegangannya.
Sampai kemudian anak muda itu dengan sekuat tenaga mendorong keatas, dan bisa
lepas dari cekalan orang tua tersebut. "Hai, apa yang barusan bapak
lakukan, bapak bisa membunuh saya" tegur si anak muda kepada orang bijak
tersebut. Orang tua tersebut tidak menjawab pertanyaan si anak, malah balik
bertanya ,"Apa yang paling kau inginkan saat kamu berada di dalam air tadi
?". "Udara, yang paling saya inginkan adalah udara". Jawab si
anak muda. "Hmmm, bagaimana kalo saya tawarkan hal yang lain sebagai
pengganti udara, misalnya emas, permata, kekayaaan, atau umur panjang
?"tanya si orang tua itu lagi.
"Tidak ….. tidak …… tidak ada yang bisa menggantikan udara. Walaupun seisi
dunia ini diberikan kepada saya, tidak ada yang bisa menggantikan udara ketika
saya berada di dalam air" jelas si anak muda. "Nah, kamu sudah
menjawab pertanyaanmu sendiri kalau begitu. KALAU KAMU MENGINGINKAN SESUATU
SEBESAR KEINGINANMU AKAN UDARA KETIKA KAMU BERADA DI DALAM AIR, ITULAH IMPIAN
SEJATI" kata si orang tua dengan bijak.
Renungan Anda saat ini mempunyai impian sejati ?
Banyak orang yang mengatakan impian mereka ini, atau itu, tapi sebagian besar
yang mereka sebutkan adalah keinginan belaka, bukan impian. Keinginan sifatnya
tidak mendesak. Kalo bisa dapat syukur, nggak dapat juga tidak apa-apa. Kalo
bisa mobil BMW, kalo nggak, Kijang juga gak apa-2.Ada pula orang yang
mempersepsikan impian dengan harapan. Keduanya mirip namun berbeda. Harapan
lebih kepada sesuatu di masa depan yang terjadi dengan sendirinya atau atas
hasil kerja orang lain. Campur tangan kita kecil sekali, atau bahkan tidak ada.
Impian tidak seperti itu. Apapun yang terjadi, mau tidak mau, dengan perjuangan
sekeras apapun impian itu HARUS tercapai.
Impian terbaik seorang manusia adalah ketika dia berusia dibawah lima tahun.
"Saya mau jadi dokter, mau jadi pilot, mau jadi pengusaha, dll ……"
bukankah itu yang kerap dikatakan oleh anak-anak anda ?Sayangnya, begitu mereka
menginjakkan kaki di bangku sekolah, mereka `diharamkan' membuat kesalahan.
Selain itu, mereka juga mulai diajarkan melihat realitas dunia – dari sisi yang
negatif.Menurut sebuah penelitian yang dilakukan di Amerika, seorang remaja
hingga dia berusia 20 tahun, rata-rata akan menerima 20.000 macam kata
"NO". "Jangan nakal, jangan main air, jangan kesana, jangan
malas, jangan pergi, dan ribuan kata jangan yang lain. Memang tujuannya baik
karena mengajarkan kepada kita agar dapat hidup dengan baik.Tapi karena
terlampau seringnya kata "NO' itu diterima, akan mempengaruhi pula alam bawah
sadar manusia. Sehingga setiap kali kita memikirkan sesuatu yang
baru, misalnya impian, yang pertama kali terlintas di benak kita adalah
kata "NO".
Banyak juga orang saat ini apabila ditanya apa impiannya, mereka menjawab tidak
tahu. Sungguh malang nasib orang tersebut, karena orang yang tidak mempunyai
impian sebetulnya secara mental mereka sudah `mati'. Mungkin orang-2 tersebut
menganggap hidup adalah suatu nasib, sehingga sekeras apapun mereka bekerja
atau setinggi apapun impian mereka, namun apabila nasib tidak menghendaki
mereka sukses, mereka tidak akan sukses.
Atau ada pula tipe orang yang terjebak di dalam `comfort zone', dimana
kehidupan mereka saat ini sudah nyaman, atau setidaknya berkecukupan.Mereka
merasa tidak perlu membuat suatu impian yang lebih besar. Mereka mungkin akan
berkata "Ah, buat apa rumah besar-besar …. Bisa ngontrak aja sudah bagus
……".
Tipe ketiga, ada orang yang sengaja tidak mau membuat impian, karena malu jika
ditertawakan orang lain, dianggap norak, nggak tau diri, atau bahkan gila. Nah,
sebenarnya bukan anda yang norak, tapi karena hidup kita sudah terlalu penuh
dikelilingi oleh orang-orang dengan pikiran negatif, dimana mereka akan merasa
`tidak suka' jika ada seseorang yang tadinya setingkat dengan mereka, lalu mau pergi
ke tingkat yang lebih tinggi. Mereka akan berusaha dengan ejekan, sindiran dan
usaha-usaha lain agar anda tetap `selevel' dengan mereka. Kalau anda ingin
membuktikan, coba besok pagi di kantor, katakan kepada rekan-2
anda, "Saya punya impian untuk jadi orang sukses".Saya akan
berusaha keras mencapainya, untuk membawa saya dan keluarga saya ke tingkat
yang lebih baik". Lalu coba lihat ….. berapa banyak yang mentertawakan
anda …..
Dan coba lihat pula berapa orang yang mendukung anda. Mungkin hampir tidak ada
yang mendukung anda.
Masih maukah anda meraih impian tersebut … setelah anda ditertawakan …?Rekan-2
sekalian, saya yakin kita saat ini masih mampu menciptakan impian-2 kita,
asalkan kita mau menghilangkan segala penghalang di dalam benak kita. Cobalah
untuk berpikir bebas, seperti anak berusia 5 tahun. Jangan hiraukan apa yang
dikatakan orang tentang impian anda, tapi berusahalah agar impian itu tercapai.
Memang benar, kita tidak akan bisa mencapai semua impian kita. Tapi tanpa punya
impian, anda tidak akan meraih apa-apa. Ciptakan impian, lakukan kerjanya,
dan raih hasilnya !
TERIMA KASIH ATAS KUNJUNGAN SAUDARA
Judul: Arti Sebuah Impian
Ditulis oleh ARPAN NEWS
Rating Blog 5 dari 5
Semoga artikel ini bermanfaat bagi saudara. Jika ingin mengutip, baik itu sebagian atau keseluruhan dari isi artikel ini harap menyertakan link dofollow ke https://arpannews.blogspot.com/2012/12/arti-sebuah-impian.html. Terima kasih sudah singgah membaca artikel ini.Ditulis oleh ARPAN NEWS
Rating Blog 5 dari 5
0 komentar:
Posting Komentar
Silahkan kalau ada yang mau memberi masukan,komentar yang sopan kami hargai